Thursday, October 15, 2015

Teknologi Kami Sudah Siap Untuk Masa Depan

Guest

Cakra Wiyata (GM ZF Asia Pacific) : Teknologi Kami Sudah Siap Untuk Masa Depan



 “Great people talk about Idea, Average people talk about Thing and Small people talk about other people”. Quote tersebut selalu diingat Cakra Wiyata sebagai pedoman hidupnya. Pria Jogja kelahiran 43 tahun silam bukanlah orang baru di ZF. Ia telah mendampingi produsen komponen otomotif asal Jerman sejak pertama kali masuk ke Indonesia di tahun 2002. Di penghujung bulan September ini, kami sempat berbincang santai dengan orang nomor satu di ZF Indonesia. Mulai dari perkembangan bisnis, sepak terjangnya di ZF, sampai pengalamannya di dunia otomotif. Berikut ini hasil bincang santai TheGaspol.com dengan beliau.
IMG_9554-1
Bisa ceritakan sedikit tentang sejarah ZF di Indonesia?
ZF sendiri lahir pada tahun 1915 di Jerman dan 9 September kemarin kami genap berusia 100 tahun. Awalnya fokus pada pembuatan roda gigi di industri aviation, kemudian berkembang hingga akhirnya masuk ke industri otomotif. Sementara ZF Asia Pacific telah ada sejak tahun 1987, dan kantor cabang di Indonesia sudah berdiri sejak tahun 2001.
IMG_9571-1
Sejak 2001, perkembangannya sudah sejauh mana?
Secara tim, kami squad kecil yang kompak, karena hanya diisi 8 orang karyawan. Kalo berbicara market, tadinya kami bermain di aftermarket, sekarang kami sudah menyokong industri pertambangan, oil and gas dan memasok beberapa komponen di unit Transjakarta.
IMG_9576-1
Kemudian, apa rencana kedepannya?
Indonesia punya market yang besar, beberapa sektor sedang berkembang, terutama pertambangan, oil, gas dan transportasi. Selama masih ada pergerakan dan logistik juga masih dibutuhkan, disitu pasti ada ZF.
Selain itu mengenai public transport, kita sudah expert disitu. Segmen Bus kita sudah menyabet market leader di dunia. Seperti di Singapore dan Malaysia, untuk automatic transmission, share kita mencapai diatas 70%. Di Indonesia sendiri, kita sudah bekerja sama dengan Transjakarta untuk mensupport automatic transmission kepada 200 unit Bus. Seperti merek Hino dan Scania.
IMG_9596-1
Kalau itu berbicara kelas Heavy Duty, bagaimana peluang ZF di Passanger Car?
Produk kita sudah ada di sedan – sedan Eropa seperti BMW dan Mercedes – Benz. Selain itu, kita juga punya produk terbaru 9-speed automatic transmission yang merupakan teknologi pertama di dunia dan sudah digunakan Range Rover. Hanya saja pasar mobil Eropa di Indonesia kan masih kalah dengan pabrikan Jepang, dengan pasar yang tidak begitu besar. Peluang kami masih disesuaikan dengan kebutuhan Agen Pemegang Merek (APM).
IMG_9593-1
Apa fokus kantor ZF Indonesia?
Kami coba menggali potensi yang kami miliki dan coba menggabungkannya dengan potensi yang ada di Indonesia agar selaras. Kita sudah merancang strategi hingga tahun 2025, dengan pembangunan infrastruktur yang cepat, kebutuhan akan transportasi juga akan terus meningkat. Di situlah teknologi – teknologi masa depan kita akan sangat berguna.
IMG_9589-1
Apa hambatan yang dihadapi untuk mengembangkan bisnis ZF di Indonesia?
Pada dasarnya ZF adalah perusahaan Eropa yang mengedepankan inovasi. Namun, di Indonesia sendiri ternyata marketnya belum siap dengan teknologi baru yang ZF miliki. Di Eropa kan sudah tingkat emisi Euro4 atau Euro5, sedangkan di Indonesia masih bermain dengan emisi Euro2.
Saat ZF pusat sudah memasarkan part dengan teknologi terbaru, Indonesia justru butuh komponen – komponen lama yang sudah discontinue. Ini akan menjadi kendala, karena akan dibuat secara custom dan menambah biaya produksi lebih besar.
IMG_9583-1
Siapa orang yang mengenalkan Anda dengan dunia otomotif?
Pada dasarnya saya memang suka dengan motor dan mobil sejak kecil. Tapi ada beberapa kesempatan saat kecil, saya melihat kakak saya sudah bisa nyetir, sering modifikasi kendaraan hingga pernah ikut slalom. Beberapa pengalaman tersebut sangat menginspirasi saya. Sejak kuliah, mulai suka main mobil, selain sudah mulai rajin main ke bengkel, saya juga ikut club Peugeot.
IMG_9586-1
Wah, kalau begitu sebenarnya apa cita – cita Anda sejak kecil?
Kalau cita – cita, saya sih maunya jadi pengusaha. Tapi karena jadi pengusaha tidak semudah itu, apa yang saya dapat saat ini juga sudah cukup menggambarkan apa yang saya cita – citakan.
IMG_9577-1
Hobi Anda selain otomotif?
Saya orang yang tertarik dengan seni dan budaya, saat masih kecil, saya gemar membaca komik tentang wayang dan cerita sejarah, mungkin karena waktu saya kecil belum ada komik seperti sekarang. Dari kebiasaan ini, Saya terus mendalami seni dan budaya di Indonesia sampai sekarang. Kalau sedang melancong ke kota yang terkenal akan keseniannya, saya menyempatkan diri untuk mencari cindera mata khas daerah tersebut.
O iya, awalnya saya justru ikut olahraga menembak, malahan saya ikut PON tahun 1996. Sempat kepikiran untuk jadi atlet menembak. Namun setelah saya pikir – pikir, kok jadi atlet sepertinya kurang menjanjikan. Dan saat itu kepemilikan senjata api juga sangat beresiko. Akhirnya, koleksi pistol yang saya miliki sejak masih aktif menembak, kini sudah diganti dengan koleksi keris.
IMG_9506-1
Lebih tertarik menyaksikan Moto GP atau Formula1?
Secara atmosfir, saya menyukai Formula 1. Selain itu, ZF juga ada keterkaitan disana. Namun, kalau menyaksikan pertandingannya, saya lebih tertarik nonton MotoGP. Karena fight-nya sangat terlihat dan mendebarkan sampai finish.
IMG_9595-1
Ada pengalaman menarik seputar dunia balap?
Saat itu saya menghadiri undangan BMW Motorsport untuk merasakan sensasi mobil sport mereka di sirkuit Sepang, Malaysia. Karena biasanya hanya menyaksikan balap lewat layar kaca, kecepatan sesungguhnya baru saya rasakan langsung saat menemani instruktur, memutari sirkuit. Di situ saya sangat takjub dengan gaya mengemudi para pebalap, dengan kecepatan mencapai 200 km/jam bahkan lebih, para instruktur tidak terlihat panik dan tetap dapat memacu mobilnya dengan cepat. Dari situlah saya mulai menaruh respect pada para pebalap.
IMG_9538-1
Hmmm. Kalau kendaraan pertama seorang Cakra Wiyata?
Dulu saya seorang yang fanatik dengan brand Peugeot. Mobil pertama saya Peugeot 505. Alasannya sih cukup simpel, karena saat itu Peugeot harganya masih relatif terjangkau jika dibandingkan dengan pabrikan Eropa lainnya. Saat kuliah, saya aktif di komunitas Peugeot, disitu Saya dapat bertukar informasi, dari bengkel rujukan, spare part, sampai beberapa kali ikut konvoi. Bahkan saya pernah memiliki 505 sampai 2 kali. Dan kemudian diganti dengan 405. Sayangnya, sekarang saya sudah tidak menggunakan mobil – mobil itu lagi. Mungkin karena tuntutan keluarga, saya jadi harus menggunakan mobil MPV.
http://thegaspol.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_9520-1.jpg
Makanan favorit Anda?
Walaupun orang Jawa, tapi saya pecinta masakan Padang. Mungkin karena waktu kecil saya ikut orang tua dinas di Sumatera. Jadilah lidah saya terbiasa dengan masakan Padang.
http://thegaspol.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_9537-1.jpg
Sebagai pertanyaan pamungkas. Bisa kasih bocoran untuk TheGaspol, rencana ZF dalam waktu dekat?
Kami sedang mengembangkan network kami. Kami juga akan membantu diler rekanan untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, kami sedang mengejar target untuk dapat menjual 80% part yang kami miliki untuk pasar di Indonesia. Karena saya yakin, Negara kita akan mengarah ke sistem transportasi yang lebih baik. Dan disitu, teknologi kami sudah siap memfasilitasinya.

http://thegaspol.com/2015/10/07/cakra-wiyata-gm-zf-asia-pacific-teknologi-kami-sudah-siap-untuk-masa-depan/

No comments:

Post a Comment