Tuesday, October 20, 2015

Kelas Inspirasi, Gerakan Indonesia Mengajar

Terinspirasi oleh suatu gerakan yang diinisiasi oleh Anies Baswedan bernama Gerakan Indonesia Mengajar. Saya pun tergerak untuk mengetahui lebih dalam akan semangat yang terbakar didalamnya.

Bagaimana tidak. Puluhan pemuda pemudi, bahkan ratusan orang pada perkembangannya. Tergerak serentak oleh suatu komando di dalam diri masing masing demi satu tujuan, 'Berbuat Sesuatu' Untuk Indonesia.
"Memenuhi Janji Kemerdekaan", demikian kalimat Anies yang demikian menggugah dan bergaung di telinga para pemuda pemudi itu. Janji untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang dituliskan oleh para pendiri bangsa yang besar ini.

Membaca dan mengikuti perkembangannya, saya tertarik pada suatu program bernama "Kelas Inspirasi". Suatu program yang tak didesain bagi pengajar muda untuk ber 'Jibaku' selama setahun di pedalaman. Namun dapat diikuti oleh siapa saja, tanpa batasan sosial maupun profesi.
Tujuannya sederhana. Memperkenalkan Profesi mereka pada anak anak yang duduk di Sekolah Dasar, memberi gambaran akan masa depan sebagai hasil dari apa yang mereka perjuangkan sehari hari di bangku sekolah.

Berduyun duyun para profesional yang memiliki semangat  dan keperdulian serupa ikut ambil bagian didalamnya, tak terkecuali saya. Tak mau nyemplung sendirian, sang istri pun saya ajak serta.
Beberapa briefing dan pertemuan kelompok kami hadiri.
Bergabung dengan rekan rekan yang relatif jauh lebih muda, membuat saya sedikit canggung pada awalnya.
Semangat mengebu gebu, pemikiran idealis, berbagai ide kreatif tercurah bagaikan tak terhenti. Bangga juga saya melihat sisi lain pemuda Indonesia yang terkadang tertutup oleh para pencari jalan singkat, dan berat kaki untuk berjuang dalam memajukan negeri ini.

Singkat kata, Hari Inspirasi pun tiba. Lokasi sekolah tempat saya dan istri bertugas sengaja kami pisah, agar kami dapat merasakan dan berbagi pengalaman yang berbeda.
Saya sendiri kebagian di SDN 05 Pagi Tegal Parang, sedangkan Istri di SDN 18 Pagi Kramat Jati.

Berbagi tentang profesi itu perkara mudah. Bagaimana menyampaikannya kepada anak berumur 6 sampai 12 tahun, itu yang tak terbayangkan. Materi dapat disiapkan, bagaimana merubah pesan itu menjadi suatu Inspirasi bagi mereka, itu yang menjadi tantangan.
Alhasil berbagai permainan, nyanyian, contoh kasus, tanya jawab, serta materi pesan yang menarik, membuat kegiatan ini menjadi sungguh menyenangkan.
Alih alih memberi Inspirasi pada mereka, tak banyak dari kami yang justru terinspirasi akan berbagai latar belakang sosial serta respon yang mereka lontarkan.

Ingin menjadi Pilot, Ingin menjadi Astronot, Guru, Abri, dll. selalu terdengar dalam kelas yang kami masuki. Namun tak sedikit juga cita-cita sederhana yang membuat hati kami terhenyak. Saya ingin menjadi penjaga palang pintu kereta, saya ingin mengumpulkan barang bekas, penjaga apartemen, pedagang bakso, dan lain sebagainya.

Menyadari berbagai macam celah perbaikan yang dapat kita lakukan sebagai warga negara yang mengakui menyintai negeri ini. Kegiatan kegiatan seperti ini sungguh membuka mata.
Ternyata tak seluruhnya harus berupa uang dan buku sumbangan. Kehadiran anda disana merupakan "Iuran Terbesar" anda dalam memenuhi "Janji Kemerdekaan".   Haha.. I more and more sound like Mr. Anies Baswedan.
Tapi benar itu adanya. Bagai baru saja menunaikan suatu ibadah. Betapa kecil usaha kita dalam mencoba memajukan pendidikan di negeri ini, demikian tak ternilai kebahagiaan yang kita dapatkan darinya.

Pantau kegiatan Kelas Inspirasi dan Kegiatan Indonesia Mengajar di kota anda.

Salam Kecerdasan Bangsa

 Briefing dengan Guru di SDN05 Tegal Parang


Mengajar dan bermain di kelas

 Memperkenalkan Profesi Make Up Artist


 Tim KI Kramat Jati

 Merasakan Kembali Upacara Bendera
 Tim KI Tegal Parang





Sunday, October 18, 2015

World Heritage Photo Contest - Seri 1


Tak terasa hampir setahun berlalu setelah "World Heritage Photo Contest" pertama kami adakan di 2014.

WHPC merupakan wujud dari beberapa semangat, inspirasi, kerinduan, cinta dan harapan bagi kami, beberapa gelintir Putra Indonesia yang ingin membangunkan ruh yang sama didalam tiap Putra Indonesia lainnya.

WHPC jauh dari usaha untuk mengejar keuntungan semata, WHPC tak berhubungan dengan usaha mencari jalan singkat ketenaran kami semua.
WHPC berangkat dari kecintaan yang sama akan merekam peristiwa dalam bingkai keindahan fotografi, WHPC terjadi dari satu semangat untuk mengangkat sisi asli Indonesia ke muka dunia.

WHPC tak hanya suatu usaha kecil dalam pelestarian Budaya. Namun merupakan suatu wujud komitmen dan tanggung jawab moral atas pengakuan Unesco terhadap beberapa Warisan Budaya Indonesia yang telah diakui dunia.

Lestari budaya adiluhung nusantara.
Tampilkan wajah nusantara melalui World Heritage Photo Contest seri berikutnya.

Penjurian, seleksi ribuan foto yang masuk

 Pameran Nominasi Pemenang, Pameran Keris, Bursa.

 Workshop Photography, Arbain Rambey

 Penyerahan Hadiah, Pemenang I Pelajar


Publikasi Kompas. 1 Halaman Full






Friday, October 16, 2015

Napak Tilas


Ayah saya sering sekali menceritakan kisah hidup dan perjalanan karirnya dimasa muda.
Banyak sekali pengalaman dan pelajaran berharga yang ia dapat dan ingin dibagikan kepada kami anak dan cucunya.

Dari sekedar menanggapi bak mendengar dongeng kisah perjuangan, perlahan lahan ketertarikan kami meningkat ke level lebih lanjut.  Karena banyak hal yang beliau utarakan satu persatu kami temui dalam perjalanan hidup kami.

Tak puas hanya berbagi tawa dan bercerita, di tahun tahun belakangan ini Ayah bersemangat sekali untuk kembali menapaki tempat tempat nostalgia yang selama ini hanya beliau gambarkan. Kami pun mulai merencanakan perjalanan 'Napak Tilas'. Menyambangi satu persatu lokasi dinas beliau sebagai seorang Perwira Angkatan Darat ABRI.

Napak Tilas berarti menapaki atau menyusuri kembali jalan yang pernah ditempuh seseorang.
Tak hanya untuk mengenang perjalanan serta perjuangannya, namun Napak Tilas memiliki makna lebih dalam yaitu ikut merasakan penderitaannya, mencontoh suri-tauladannya, atau bahkan menghidupkan kembali semangat yang dulu pernah ada.

Tak terkira kebahagiaan kami melihat Papa & Mama tersenyum bahagia dan bangga menunjukkan tempat tempat yang ia lalui. Tak terbayar oleh berapapun biaya, bagaimana kami turut merasakan semangat yang tumbuh kembali dalam dada mereka.

Rasa terima kasih tak terkira pun kami ucapkan pada mereka, yang dapat memberikan tauladan kepada kami untuk senantiasa menularkan semangat pada anak cucu kami kelak.

I love you Mom & Dad.




Batalyon Zipur Kepanjen, Malang Jawa Timur
Markas Batalyon yang dulu adalah Kompi disaat beliau menjadi Danki



 Balikpapan. Lokasi rumah yang telah menjadi Taman
 
 
Palembang. Karir beliau sebagai Pangdam II Sriwijaya


 Rumah Dinas Danrem Wirabraja Bukittinggi

 
 Danau Singkarak & Maninjau, tempat rekreasi favorit masa kecil
 
 
Berbagi suka, duka, cerita, dan semangat kepada generasi berikutnya 







Thursday, October 15, 2015

Teknologi Kami Sudah Siap Untuk Masa Depan

Guest

Cakra Wiyata (GM ZF Asia Pacific) : Teknologi Kami Sudah Siap Untuk Masa Depan



 “Great people talk about Idea, Average people talk about Thing and Small people talk about other people”. Quote tersebut selalu diingat Cakra Wiyata sebagai pedoman hidupnya. Pria Jogja kelahiran 43 tahun silam bukanlah orang baru di ZF. Ia telah mendampingi produsen komponen otomotif asal Jerman sejak pertama kali masuk ke Indonesia di tahun 2002. Di penghujung bulan September ini, kami sempat berbincang santai dengan orang nomor satu di ZF Indonesia. Mulai dari perkembangan bisnis, sepak terjangnya di ZF, sampai pengalamannya di dunia otomotif. Berikut ini hasil bincang santai TheGaspol.com dengan beliau.
IMG_9554-1
Bisa ceritakan sedikit tentang sejarah ZF di Indonesia?
ZF sendiri lahir pada tahun 1915 di Jerman dan 9 September kemarin kami genap berusia 100 tahun. Awalnya fokus pada pembuatan roda gigi di industri aviation, kemudian berkembang hingga akhirnya masuk ke industri otomotif. Sementara ZF Asia Pacific telah ada sejak tahun 1987, dan kantor cabang di Indonesia sudah berdiri sejak tahun 2001.
IMG_9571-1
Sejak 2001, perkembangannya sudah sejauh mana?
Secara tim, kami squad kecil yang kompak, karena hanya diisi 8 orang karyawan. Kalo berbicara market, tadinya kami bermain di aftermarket, sekarang kami sudah menyokong industri pertambangan, oil and gas dan memasok beberapa komponen di unit Transjakarta.
IMG_9576-1
Kemudian, apa rencana kedepannya?
Indonesia punya market yang besar, beberapa sektor sedang berkembang, terutama pertambangan, oil, gas dan transportasi. Selama masih ada pergerakan dan logistik juga masih dibutuhkan, disitu pasti ada ZF.
Selain itu mengenai public transport, kita sudah expert disitu. Segmen Bus kita sudah menyabet market leader di dunia. Seperti di Singapore dan Malaysia, untuk automatic transmission, share kita mencapai diatas 70%. Di Indonesia sendiri, kita sudah bekerja sama dengan Transjakarta untuk mensupport automatic transmission kepada 200 unit Bus. Seperti merek Hino dan Scania.
IMG_9596-1
Kalau itu berbicara kelas Heavy Duty, bagaimana peluang ZF di Passanger Car?
Produk kita sudah ada di sedan – sedan Eropa seperti BMW dan Mercedes – Benz. Selain itu, kita juga punya produk terbaru 9-speed automatic transmission yang merupakan teknologi pertama di dunia dan sudah digunakan Range Rover. Hanya saja pasar mobil Eropa di Indonesia kan masih kalah dengan pabrikan Jepang, dengan pasar yang tidak begitu besar. Peluang kami masih disesuaikan dengan kebutuhan Agen Pemegang Merek (APM).
IMG_9593-1
Apa fokus kantor ZF Indonesia?
Kami coba menggali potensi yang kami miliki dan coba menggabungkannya dengan potensi yang ada di Indonesia agar selaras. Kita sudah merancang strategi hingga tahun 2025, dengan pembangunan infrastruktur yang cepat, kebutuhan akan transportasi juga akan terus meningkat. Di situlah teknologi – teknologi masa depan kita akan sangat berguna.
IMG_9589-1
Apa hambatan yang dihadapi untuk mengembangkan bisnis ZF di Indonesia?
Pada dasarnya ZF adalah perusahaan Eropa yang mengedepankan inovasi. Namun, di Indonesia sendiri ternyata marketnya belum siap dengan teknologi baru yang ZF miliki. Di Eropa kan sudah tingkat emisi Euro4 atau Euro5, sedangkan di Indonesia masih bermain dengan emisi Euro2.
Saat ZF pusat sudah memasarkan part dengan teknologi terbaru, Indonesia justru butuh komponen – komponen lama yang sudah discontinue. Ini akan menjadi kendala, karena akan dibuat secara custom dan menambah biaya produksi lebih besar.
IMG_9583-1
Siapa orang yang mengenalkan Anda dengan dunia otomotif?
Pada dasarnya saya memang suka dengan motor dan mobil sejak kecil. Tapi ada beberapa kesempatan saat kecil, saya melihat kakak saya sudah bisa nyetir, sering modifikasi kendaraan hingga pernah ikut slalom. Beberapa pengalaman tersebut sangat menginspirasi saya. Sejak kuliah, mulai suka main mobil, selain sudah mulai rajin main ke bengkel, saya juga ikut club Peugeot.
IMG_9586-1
Wah, kalau begitu sebenarnya apa cita – cita Anda sejak kecil?
Kalau cita – cita, saya sih maunya jadi pengusaha. Tapi karena jadi pengusaha tidak semudah itu, apa yang saya dapat saat ini juga sudah cukup menggambarkan apa yang saya cita – citakan.
IMG_9577-1
Hobi Anda selain otomotif?
Saya orang yang tertarik dengan seni dan budaya, saat masih kecil, saya gemar membaca komik tentang wayang dan cerita sejarah, mungkin karena waktu saya kecil belum ada komik seperti sekarang. Dari kebiasaan ini, Saya terus mendalami seni dan budaya di Indonesia sampai sekarang. Kalau sedang melancong ke kota yang terkenal akan keseniannya, saya menyempatkan diri untuk mencari cindera mata khas daerah tersebut.
O iya, awalnya saya justru ikut olahraga menembak, malahan saya ikut PON tahun 1996. Sempat kepikiran untuk jadi atlet menembak. Namun setelah saya pikir – pikir, kok jadi atlet sepertinya kurang menjanjikan. Dan saat itu kepemilikan senjata api juga sangat beresiko. Akhirnya, koleksi pistol yang saya miliki sejak masih aktif menembak, kini sudah diganti dengan koleksi keris.
IMG_9506-1
Lebih tertarik menyaksikan Moto GP atau Formula1?
Secara atmosfir, saya menyukai Formula 1. Selain itu, ZF juga ada keterkaitan disana. Namun, kalau menyaksikan pertandingannya, saya lebih tertarik nonton MotoGP. Karena fight-nya sangat terlihat dan mendebarkan sampai finish.
IMG_9595-1
Ada pengalaman menarik seputar dunia balap?
Saat itu saya menghadiri undangan BMW Motorsport untuk merasakan sensasi mobil sport mereka di sirkuit Sepang, Malaysia. Karena biasanya hanya menyaksikan balap lewat layar kaca, kecepatan sesungguhnya baru saya rasakan langsung saat menemani instruktur, memutari sirkuit. Di situ saya sangat takjub dengan gaya mengemudi para pebalap, dengan kecepatan mencapai 200 km/jam bahkan lebih, para instruktur tidak terlihat panik dan tetap dapat memacu mobilnya dengan cepat. Dari situlah saya mulai menaruh respect pada para pebalap.
IMG_9538-1
Hmmm. Kalau kendaraan pertama seorang Cakra Wiyata?
Dulu saya seorang yang fanatik dengan brand Peugeot. Mobil pertama saya Peugeot 505. Alasannya sih cukup simpel, karena saat itu Peugeot harganya masih relatif terjangkau jika dibandingkan dengan pabrikan Eropa lainnya. Saat kuliah, saya aktif di komunitas Peugeot, disitu Saya dapat bertukar informasi, dari bengkel rujukan, spare part, sampai beberapa kali ikut konvoi. Bahkan saya pernah memiliki 505 sampai 2 kali. Dan kemudian diganti dengan 405. Sayangnya, sekarang saya sudah tidak menggunakan mobil – mobil itu lagi. Mungkin karena tuntutan keluarga, saya jadi harus menggunakan mobil MPV.
http://thegaspol.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_9520-1.jpg
Makanan favorit Anda?
Walaupun orang Jawa, tapi saya pecinta masakan Padang. Mungkin karena waktu kecil saya ikut orang tua dinas di Sumatera. Jadilah lidah saya terbiasa dengan masakan Padang.
http://thegaspol.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_9537-1.jpg
Sebagai pertanyaan pamungkas. Bisa kasih bocoran untuk TheGaspol, rencana ZF dalam waktu dekat?
Kami sedang mengembangkan network kami. Kami juga akan membantu diler rekanan untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, kami sedang mengejar target untuk dapat menjual 80% part yang kami miliki untuk pasar di Indonesia. Karena saya yakin, Negara kita akan mengarah ke sistem transportasi yang lebih baik. Dan disitu, teknologi kami sudah siap memfasilitasinya.

http://thegaspol.com/2015/10/07/cakra-wiyata-gm-zf-asia-pacific-teknologi-kami-sudah-siap-untuk-masa-depan/