Monday, June 23, 2014

Becak Tanpo Pir, Njeplak Tanpo Mikir

"Dear friends, saya cukup lelah dan merasa bersalah membaca posting saling menjatuhkan terkait Pilpres ini. Bagaimanapun alasannya, kritik hanya dapat dicerna jika diutarakan dengan dewasa, bijak dan ber esensi prinsip kebaikan bersama. Agar saya tidak bias dan salah menilai anda, mohon maaf jika saya harus delete dan unfriend untuk sementara saja. Saya yang agak gaptek tidak tau cara lain untuk menyaring hujan informasi ini. Salam damai untuk si nomor 1 dan nomor 2 "

 Begitu bunyi status saya di FB setelah pada akhirnya rasa malu dan gerah ini tak tertahankan untuk diungkapkan.Bagaimana tidak, satu foto yang dipancing seseorang dapat berdampak 40-50 komen baik yang mendukung maupun menjelekkan. Ditambah lagi forward an link sampah dari media ini dan itu, bahkan kutipan kutipan dalil agama dan lain segalanya.


Pesta ini sungguh menghebohkan, sampai pagelaran Piala Dunia sepak bola pun dapat tenggelam hiruk pikuknya. Sekali kita tergoda untuk mencolek tak ampun kita dibuat terseret, karena si tercolek menbalas dengan mencubit. Sekali kita membalas mencubit, si tercubit dengan spontan akan membalas menjitak. Haduh-haduh... tak sadar kita tergulung bola salju raksasa tanpa arah dan kemudi itu. Wis kapok aku. Alih alih ingin dapat pencerahan dan pendapat jujur, eh malah kejegur sumur. Alih alih ingin share ide dan pertimbangan segar, eh malah benjol ketampol.

Indonesia masih jauh dari sempurna. Siapapun pemimpinnya pasti bakal sengsara dalam menata. Tak cukup 5 tahun kerja, tak cukup deretan kabinet superman untuk membereskan semua. Butuh kerja sama seluruh lapisan masyarakat untuk memutuskan 'berubah' dan 'tobat'.
Sepertinya masalahnya bukan hanya sebatas visi. Nampaknya urusannya bukan semudah system yang dibenahi.  Melihat kedua kandidat itu, jika mereka kompak bareng-bareng bagi tugas membangun bangsa, pun sepertinya masih belum cukup.

Lha jadi kenapa ribut tho. Sudahlah semua tidak sempurna, masing-masing juga terlihat punya prioritas berbeda. Yang satu mbengak mbengok beresin visi super & makro ekonomi, yang satu mbekar mbeker beresin sistem & ekonomi kerakyatan. Semuanya bener dan setuju banget saya.  Kalau sudah jelas, tinggal likes and dislikes njenengan lebih suka karakter yang mana?
Amati kondisi negara kita ini, dan putuskan prioritas apa yang harus didului menurut anda pribadi. Habis itu pilih mana yang se ide dengan anda. Masalah rupa, kita juga punya selera berbeda tho.

Yo wis sip, ndang coblosen jagomu tanggal 9 juli.
Ojo waton njeplak wae ora nganggo dipikir. Urus anakmu.. damai damai..


No comments:

Post a Comment