Sunday, May 8, 2016

Ruang Berbagi Ilmu Polewali Mandar - Mei 2016


Akhirnya kita putuskan untuk melakukan perjalanan ke Polewali Mandar  pada kesempatan mengikuti kegiatan Rubi Indonesia Mengajar semester pertama tahun 2016 ini.

Berbagai briefing dan persiapan dilakukan dibawah koordinasi Sonia jagoan kami dari tim panitia Indonesia Mengajar yang dibantu oleh May Ichi.
Semua demi menyiapkan perjalanan menuju Kota Kecil di pantai Barat Sulawesi itu.




Perjalanan ke Sulawesi merupakan kali pertama bagi beberapa dari kami selama hidupnya, temasuk bagi Kak Ella, demikian istriku dipanggil oleh relawan lainnya. Tak hanya itu, membawakan suatu materi workshop di depan Guru dan Kepala Sekolah, adalah pengalaman perdananya.
Berbekal tekad bulat untuk berbuat sesuatu demi pendidikan, kenekatannya akhirnya berhasil melampaui kekhawatirannya.

Walaupun pernah kusambangi bumi Sulawesi dalam beberapa perjalanan dinas, namun persiapan perjalanan kali ini terasa amat berbeda.
Persiapan beberapa materi untuk pelatihan Kepala Sekolah dan Guru, terasa tidak pernah sempurna.
"Sudahlah, kita jalani saja" tekad kami. Pengalaman dan sudut pandang berbeda yang akan kami ungkapkan mudah-mudahan cukup menambah wawasan bagi mereka.

Pelabuhan Udara Maros Kota Makassar merupakan persinggahan pertama bagi petualangan kecil kami. Pantai Losari tentunya menjadi tujuan utama bagi turis lokal yang baru menginjakkan kaki di bumi Makassar ini.
Hotel Quality menjadi pilihan kami untuk menginap di malam pertama, sembari menunggu kedatangan rombongan lain di keesokan hari. Selain lokasi yang persis didepan pantai utama Losari, hotel ini berlokasi di dekat jalan Somba Opu dimana beberapa toko sovenir berada.



Setelah berfoto di Pantai, deretan penjual Pisang Epe menjadi sasaran berikut kami.
Penganan sederhana ini ternyata enak juga, terutama pisang berbalut gula kelapa yang terasa begitu khas. jajanan baru yang tak pernah kami temui di warung roti bakar Eddy atau kedai pisang bakar lainnya di Jakarta.


Usai melahap pisang epe, deretan toko sovenir di Somba Opu kami coba sambangi. Toko cindera mata 'Indonesia' salah satu toko yang terlihat ramai oleh pengunjung.


Seru juga melihat berbagai kain tenun dan aneka asesoris,
Bingung memilih, akhirnya kami putuskan untuk membeli beberapa tenun Toraja untuk taplak dan Sajadah Sholat.

Malam belum terlalu larut, rasanya kurang afdol jika kami tak mencoba kuliner lainnya malam ini.
Sejenak kami lupakan program diet makan malam, akhirnya kami masuk ke sebuah warung Konro dan Sop Saudara, persis di samping Hotel tempat kami bermalam.

Pagi menjelang, dan kami bersiap untuk menjemput rombongan lain di Pelabuhan Udara. Kak Sonia, Kak Suwanto, dan Kak Deden akan mendarat pagi ini. Kak Dayat ternyata telah mendarat lebih awal pukul 02.00 dinihari, "terlalu semangat nih Dayat" ledek Ichi dalam grup whatsap kami.


Satu persatu seluruh anggota rombongan berdatangan, dan kami pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan kami ke Kota Polewali Mandar.


Kota Pare Pare tanah kelahiran BJ Habibie Presiden ketiga Indonesia, adalah kota pertama yang akan kami sambangi. Tugu Cinta Habibie -Ainun yang menjadi ikon kota ini ternyata berlokasi di pusat keramaian kota.


Kesempatan singgah di kota ini tentunya tak kami lewatkan untuk mencari Kuliner lokal. Apalagi jika bukan Ikan Bakar, dan lagi lagi Konro.

Perjalanan kami lanjutkan melalui hamparan sawah, bukit dan sesekali terlihat pantai di sisi kiri kami. Suasana rumah dan alam yang berbeda dengan pulau jawa kerap kali membuat decak kagum.



Bolak balik mampir foto foto membuat perjalanan kami agak lama sehingga akhirnya kami sampai di kota Polewali Mandar pada jam 4 sore lebih.
Melewati beberapa Sekolah SMA Negeri membuat kami keder juga. Bagaimana tidak, bangunan yang cukup besar dan tanah yang luas bukanlah pemandangan umum untuk sebuah sekolah negeri di Jakarta.

Sebelum menyambangi meeting point, supir kami membelokkan kendaraan ke arah pantai, spot terpenting dan ikonik bagi Kota Polewali Mandar.



Tak salah memang. Pantai Polewali dengan deretan perahu nelayan dan pedagang jajanan, merupakan tempat yang seru untuk hangout menghabiskan waktu bersama sahabat.

Hampir terlupa oleh waktu dengan sambutan pemandangan yang menyenangkan, akhirnya kami lanjut ke tempat pertemuan utama kami. Wisma yang disediakan oleh rekan panitia lokal tak jauh dari SMA 3 tempat acara Rubi dilaksanakan.


Walaupun melalui perjalanan yang cukup lelah, malam itu kami manfaatkan semaksimal mungkin untuk persiapan keesokan hari.
Ditemani pisang goreng yag dicocol sambal, perkenalan singkat kami dengan relawan lokal langsung membuat kami sangat akrab.
Sambutan oleh Kak Qadri di sore tadi. diikuti oleh perkenalan relawan yang satu persatu datang. Sofyan, Miny, Martina, Anto, Aul, Alam, Fajar, Hendra, Hery, Wahyu, Ramli, Wawan, Anti, dll.. sepertinya masih beberapa nama yang tertinggal olehku.



Setelah melakukan briefing untuk acara besok, malam pertama kami di Polewali dilewatkan dengan istirahat yang cukup nyenyak, walaupun hanya berbaring di lantai beralas karpet ataupun sajadah.



Pagi kami dimulai oleh sarapan khas yang dibawa oleh rekan panitia lokal. Lontong buras, telur dan ayam serta tak lupa sambal. Tanpa basa-basi hidangan tersebut ludas kami makan berebutan.




Jarak yang tidak begitu jauh menuju lokasi acara kami jalani dengan berjalan kaki dengan semangat menggebu dinaungi langit yang cerah. Sambutan tarian selamat datang dari siswi SMA serta deretan peserta workshop yang telah menunggu, menambah semangat dan kebanggaan kami telah turut serta dalam kegiatan ini.


Pembukaan dihadiri oleh beberapa pejabat penting daerah, Assisten Dua Bupati Polman, Kepala BLH, dan tentunya sang tuan Rumah Kepala Sekolah SMAN 3 Polman.

Kak Deden mengawali workshop dengan materi MBK Berbasis Lingkungan. Disusul oleh Kak Suwanto dan Kak Ella. Serta workshop MBK yang dibimbing oleh Kak Sofyan.





Hari pertama berjalan cukup sukses. Peserta Antusias, fun dan bersemangat. Materi MBK yang dibawakan Kak Suwanto cukup meriah dan lucu, reuse kaos bekas menjadi tas yang dibawakan Kak Ella tentunya membuat ibu ibu guru gatal untuk mencobanya.
Acara hari ini diakahiri oleh banyak komen positif dalam Flipchart Refleksi. Kami pun dapat bernafas lega.

Malam tiba, Bu Hikmah ibunya anak-anak, koordinator lokal kita yang juga merupakan Kepala Amdal BLH Polman, menjamu kami untuk makan malam bersama di sebuah restoran Ikan Bakar.
Suatu jamuan Dahsyat dengan rasa ikan yang tak bisa saya lupakan sampai detik saya menulis blog ini.

 

Dengan perut kenyang, ternyata Bu Hikmah telah mengatur satu pertemuan lagi. Wawancara di radio Lokal Mario FM 99,9. Tak tanggung tanggung, 1 jam kami habiskan dalam perbincangan seru On Air mengenai acara kami.




Komplit lah petualangan kami hari ini, kami pun bergegas pulang untuk menyiapkan acara hari kedua di keesokan hari.

Materi yang akan disiapkan di hari kedua tak sepadat kemarin. Kak Adnan akan membawakan Materi Keuangan, diikuti oleh sharing session dari Kepala Sekolah SMAN3, sedangkan materi pungkasan akan kubawakan sendiri.




Hari kedua berjalan tak kalah mulus, para peserta semakin antusias dengan berbagai workshop dan kegiatan yang kami bawakan selama dua hari ini.

Tibalah kami pada akhir acara, yang ditutup oleh penempelan berbagai refleksi pada pohon harapan.





Kesuksesan rangkaian acara selama dua hari ini tentunya bukanlah karena Narasumber semata.
Seluruh persiapan yang dilakukan oleh Panitia Lokal menjadi kunci kesuksesan acara ini.
Peran bu Hikmah dalam mendorong relawan muda serta meyakinkan seluruh pihak untuk mendukung acara ini tak bisa dianggap enteng.
Persiapan tempat, undangan, penyusunan term of references, pendaftaran, pencatatan peserta, dokumentasi dan banyak hal lain menjadikan acara ini tak hanya sekedar perhelatan workshop pendidikan semata.

Kerja keras, saling pengertian dan gotong royong serta keikhlasan setiap individu telah merubah pertemanan menjadi persaudaraan.
Disaat niat baik bertemu niat baik, sebuah kegiatan sederhana dapat berubah menjadi momentum bola salju yag akan bergulir tak terhentikan.

Pengalaman selama 4 hari di Polman ini mengubah perjalanan biasa menjadi momen pengalaman hidup bagi kami yang mengalaminya. Persaudaraan yang dibina diharapkan akan terus berkembang untuk menemukan niat niat baik lainnya.

Semoga sedikit peluh dan sumbang pemikiran ini dapat menjadi kontribusi demi Jayanya Indonesia,







Salam Pendidikan



lihat video:
https://www.youtube.com/watch?v=UzPAcfc7XcI

No comments:

Post a Comment